Melalui akun twitternya, Presiden Iran, Hassan Rouhani menyampaikan ucapan selamat Natal kepada warga Kristen Iran. Media Barat umumnya menilai ucapan Natal yang langka ini sebagai cerminan dari melunaknya garis kebijakan luar negeri Iran, khususnya kepada Amerika Serikat dan negara-negara Barat lainnya.
“Kiranya Yesus Kristus, nabi kasih dan perdamaian memberkati kita semua pada hari ini. Selamat Hari Natal kepada mereka yang merayakan, khususnya warga kristiani Iran,” demikian tweet dari akun twiter resmi Rouhani, seperti dilansir oleh CNN, kemarin (25/12).
Selain Rouhani, ucapan Selamat Natal juga datang dari pemimpin Iran lainnya. Pemimpin tertinggi aliran garis keras muslim Syiah Iran, Ayatollah Ali Khameini, bahkan me-retweet kicauan Rouhani dengan mengatakan, “Tidak diragukan lagi bahwa kebermaknaan Yesus Kristus di kalangan umat Islam tidak sedikitpun kurang nilainya dibandingkan dengan di kalangan orang-orang Kristen yang saleh.”
Lewat akun resminya, Khameini juga berkicau, bahwa, “Yesus, anak Maria, adalah pembawa kabar kasih, berkat dan panduan bagi manusia.”
Sementara itu, Menteri Luar Negeri Iran, Javad Zariv juga menyampaikan selamat Natal dengan berkata,"Semoga semangat Natal membawa sukacita, damai sejahtera, empati dan kasih sayang kepada semua orang selama setahun mendatang. Selamat Natal."
Hubungan Iran dan negara-negara Barat, khususnya Amerika Serikat memang mulai mencair. Setelah selama puluhan tahun hubungan kedua negara terputus, awal tahun ini Rouhani berbicara langsung lewat telepon dengan Presiden AS, Barack Obama.